Dalam kehidupan sehari-hari, asbes banyak digunakan sebagai bahan dalam pembuatan atap semen, pipa semen, bahan isolator listrik, isolasi termal, pelapis kopling kendaraan bermotor, kanvas rem, serta plafon bangunan. Pemanfaatan asbes tersebut karena sifatnya yang tahan panas, tahan api, dan isolatif. 

Namun di balik manfaat tersebut, asbes menyimpan bahaya serius bagi kesehatan manusia. Paparan asbes dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti kanker paru-paru, mesothelioma, dan asbestosis. Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengetahui lebih mendapat terkait asbes, asal asbes, bahaya paparan asbes, serta langkah-langkah pencegahan asbes.

Apa Itu Asbes?

Asbes merupakan mineral silikat berserat yang proses pembentuknya terjadi secara alami seperti bahan tembaga dan besi. Serat asbes memiliki karakteristik fleksibilitas, kekuatan, dan ketahanan terhadap panas dan bahan kimia yang menjadikannya material pilihan dalam berbagai aplikasi industri dan konstruksi. Bahan asbes bisa didapatkan dengan cara penambangan dan dikembangkan menjadi bahan material pembangun. Lantas, dari manakah asal asbes itu?

Asbes berasal dari mineral alami yang ditemukan di dalam kerak bumi. Mineral ini terbentuk dari silikat magnesium yang memiliki struktur serat halus dan kuat. Asbes ditambang dari batuan dan telah digunakan secara luas dalam industri konstruksi karena sifatnya yang tahan panas, tahan api, dan isolatif.

Jenis-Jenis Asbes

Berbagai jenis asbes yang banyak dipakai sebagai bahan material pembangunan :

  1. Asbes Chrysotile (Asbes Putih) sering digunakan dalam bahan bangunan.
  2. Amosite (Asbes Coklat) banyak ditemukan dalam produk isolasi.
  3. Crocidolite (Asbes Biru) dilarang digunakan di Indonesia karena asbes ini memiliki serat yang sangat tipis sehingga mudah rusak dan serpihanya dapat terpapar ke udara menjadikanya mudah untuk bersarang di paru-paru dan dapat menimbulkan kanker.
  4. Anthophyllite, Tremolite, dan Actinolite jarang digunakan secara komersial, tetapi dapat ditemukan sebagai kontaminan dalam produk asbes.

Bahaya Kesehatan Akibat Paparan Asbes

Paparan asbes dapat terjadi ketika serat asbes terlepas ke udara dan terhirup ke dalam paru-paru. Serat mikroskopis ini dapat tertahan dalam jaringan paru-paru dan menyebabkan berbagai penyakit serius, termasuk:

  1. Asbestosis, merupakan penyakit paru-paru kronis akibat peradangan dan jaringan parut (fibrosis) karena serat asbes. Penyakit ini bisa terjadi jika seseorang menghirup debu asbes secara terus menerus. Gejala yang akan dialami oleh orang yang terkena penyakit ini berupa sesak napas, batuk kronis, dan nyeri dada. Karena belum ada obat untuk asbestosis, perawatan difokuskan pada upaya mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
  2. Mesothelioma, merupakan penyakit kanker yang menyerang mesothelium, lapisan tipis jaringan  pleura (dinding paru-paru) dan peritoneum (dinding perut) yang melindungi organ dalam. Gejala yang dialami oleh orang yang terkena penyakit ini berupa nyeri dada, penurunan berat badan tanpa sebab, dan pembengkakan perut.
  3. Kanker Paru-Paru, merupakan penyakit kanker yang menyerang jaringan paru-paru. Penyakit ini bisa berkembang lebih parah jika penderita memiliki kebiasaan merokok dan menghirup debu yang mengandung asbes secara terus menerus. Gejala yang dialami oleh orang yang terkena penyakit ini berupa batuk darah, sesak napas, dan pneumonia berulang.
  4. Plak Pleura dan Penebalan Pleura, merupakan penumpukan kolagen yang mengeras di sekitar paru-paru.Penyakit ini dapat mengganggu fungsi paru-paru dan menyebabkan sesak napas.

Bagaimana Paparan Asbes Terjadi?

Paparan asbes biasanya terjadi ketika material yang mengandung asbes terganggu sehingga melepaskan serat ke udara. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya paparan asbes, seperti renovasi atau pembongkaran bangunan yang melibatkan pengeboran, pemotongan, atau penghancuran material mengandung asbes. Selain itu, material bangunan yang sudah tua dan rusak dapat melepaskan serat asbes ke udara. Pekerja di sektor industri seperti pabrik asbes, pembangunan kapal, dan konstruksi juga memiliki risiko tinggi terhadap paparan ini.

Identifikasi Asbes 

Seperti yang sudah kita ketahui terkait bahaya Kesehatan yang disebabkan oleh paparan asbes, maka perlunya identifikasi asbes untuk mencegah resiko paparan serat asbes. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi asbes di sekitar bangunan yaitu :

  1. Perhatikan umur bangunan, rumah yang dibangun sebelum tahun 1990 berpotensi mengandung asbes. Karena penggunaan asbes baru dilarang pada tahun 1980an sehingga kemungkinan bangunan yang dibangun pada tahun tersebut masih memiliki bahan asbes. 
  2. Perhatikan bahan material dalam atap gelombang, panel dinding, insulasi pipa, dan lantai vinyl lama. Kegiatan ini berupa pengecekan material bahan, jika terdapat label atau tanda yang menunjukkan penggunaan asbes segera hubungi ahli asbes bersertifikat untuk inspeksi dan pengujian sampel. Jangan menyentuh, memotong, atau memindahkan material yang dicurigai mengandung asbes tanpa bantuan profesional.

Regulasi dan Hukum Terkait Asbes di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah mengatur penggunaan asbes untuk melindungi masyarakat:

  • Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.03/MEN/1985: Mengatur pengendalian pemakaian asbes dan mengharuskan pengusaha untuk melindungi pekerja dari paparan asbes.
  • Peraturan Menteri Kesehatan No. 472/Menkes/Per/V/1996: Menetapkan persyaratan kualitas udara di lingkungan kerja untuk melindungi pekerja dari bahan berbahaya termasuk asbes.
  • Upaya Pelarangan: Meskipun belum sepenuhnya dilarang, ada upaya dari berbagai organisasi untuk melarang penggunaan asbes di Indonesia.

Cara Melindungi Diri dan Keluarga dari Bahaya Asbes

  1. Hindari renovasi rumah lama tanpa bantuan profesional dan selalu gunakan jasa kontraktor bersertifikat untuk menangani material asbes.
  2. Pelajari risiko asbes serta gejala penyakit yang ditimbulkan, dan ikuti informasi terbaru dari pemerintah atau lembaga kesehatan.
  3. Periksa Kesehatan secara rutin untuk pekerja di bidang berisiko tinggi guna mendeteksi penyakit terkait asbes secara dini.
  4. Jika terdapat material bangunan yang rusak dan berpotensi mengandung asbes, segera lapor dan isolasi area tersebut agar bisa langsung ditangani oleh ahli.
  5. Sebelum melakukan penanganan asbes pastikan Anda sudah mengenakan alat pelindung diri (APD) yang terdiri dari masker respirator P3 dan pakaian pelindung sekali pakai. 

Prosedur Penanganan Asbes

Dalam menangani asbes, penting untuk mengikuti langkah-langkah yang aman guna mencegah paparan serat berbahaya. Jika Anda harus berinteraksi langsung dengan material yang mengandung asbes, pastikan untuk melakukan prosedur berikut:

  1. Sebelum malakukan pengambilan bahan/alat yang mengandung asbes semprotkan air terlebih dahulu untuk mengurangi pelepasan debu dan serat asbes ke udara, serta hindari penggunaan alat pemotong dengan kecepatan tinggi seperti bora tau penggiling yang dapat melepaskan serat asbes ke udara.
  2. Buang sisa material asbes sesuai prosedur yang diatur oleh pemerintah agar tidak mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.

Alternatif Material Pengganti Asbes

Untuk menghindari penggunaan asbes, pertimbangkan material alternatif yang lebih aman:

  • Ganti asbes dengan serat selulosa yang terbuat dari kayu atau bahan alami lainnya, serat ini ramah lingkungan dan aman digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi.
  • Poliester dan Fiberglass, biasa digunakan untuk bahan isolasi yang tahan panas dan ringan, cocok untuk aplikasi industri tanpa risiko paparan berbahaya.
  • Serat Sintetis, seperti aramid dan polipropilena menawarkan daya tahan tinggi terhadap panas dan tekanan, serta aman sebagai pengganti asbes dalam lingkungan kerja berisiko.

Kesimpulan

Asbes merupakan ancaman serius bagi kesehatan yang masih ada dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang tepat tentang bahaya asbes dan langkah-langkah pencegahan, Ikuti pelatihan kami agar kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari risiko penyakit yang berbahaya. Penting untuk selalu waspada terhadap potensi paparan asbes dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan lingkungan yang aman.