Listrik merupakan energi yang sangat penting dan hampir seluruh dunia bergantung pada energi listrik. Hal tersebut membuat penggunaan listrik menjadi hal yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari aktivitas rumah tangga hingga aktivitas industri. Pada artikel ini akan membahas tentang sumber energi listrik, pemanfaatan listrik, resiko penggunaan listrik dan keselamatan kerja kelistrikan.

Sumber Energi Listrik

Pernahkah Anda berpikir, dari mana asal listrik yang kita gunakan setiap hari? Listrik yang menerangi rumah, menghidupkan peralatan elektronik, hingga menggerakkan mesin-mesin industri, tentu tidak muncul begitu saja. Energi listrik tersebut dihasilkan dari berbagai sumber energi. Berikut sumber-sumber energi listrik yang diolah melalui berbagai jenis pembangkit listrik, seperti :

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Sumber : Wikipedia

PLTA memanfaatkan air sebagai sumber daya utamanya untuk menghasilkan listrik. Air yang jatuh dari ketinggian memiliki energi potensial untuk menggerakkan turbin. Pada saat turbin berputar makan akan menghasilkan energi mekanik untuk memutar generator. Dari perputaran generator ini akan menghasilkan energi listrik. 

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

PLTU memanfaatkan uap panas  bertekanan tinggi untuk menggerakkan turbin. Turbin akan menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik. Uap ini diperoleh dari bahan bakar alam seperti batu bara, gas alam, atau minyak bumi di dalam boiler untuk menghasilkan panas dalam jumlah yang besar sehingga berubah menjadi uap panas bertekanan tinggi.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

PLTS memanfaatkan radiasi matahari untuk menghasilkan energi listrik dengan bantuan panel surya. Penggunaan PLTS ini menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi dan gas alam dan mengurangi emisi gas rumah kaca. 

4. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

PLTSa memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar untuk menghasilkan uap panas yang kemudian digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Penggunaan sampah ini menjadi solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah yang tidak dikelola dengan baik.

Listrik yang dihasilkan dari proses hasil pembangkit listrik kemudian disalurkan dan di distribusikan ke rumah-rumah, gedung-gedung, hingga ke kawasan industri. Listrik kemudian diinstalasi agar bisa digunakan. Namun, dibalik proses instalasi dan penggunaan listrik, terdapat potensi bahaya yang perlu diperhatikan. Kesalahan instalasi hingga penggunaan listrik sembarangan dapat menimbulkan kecelakaan. 

Bahaya Listrik di Tempat Kerja

Penggunaan listrik dapat beresiko terjadinya kecelakaan kerja, jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa resiko bahaya yang mungkin timbul seperti korsleting, tersengat listrik, kerusakan alat-alat elektronik, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan dan berujung pada kematian. Kecelakaan listrik yang terjadi di tempat kerja biasanya akibat dari peralatan listrik yang sudah usang/rusak dan instalasi listrik yang tidak benar. 

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik

Penerapan K3 listrik terutama di setiap perusahaan yang melibatkan komponen listrik bisa menjadi solusi untuk suatu perusahaan agar bisa menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mengurangi resiko bahaya yang dapat disebabkan oleh listrik. Penerapan K3 listrik bahkan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Instalasi Listrik yang berisi pedoman dan standar untuk menjaga kesehatan an keselamatan para pekerja yang terlibat dalam proses instalasi listrik. Dalam tempat kerja ada beberapa hla yang perlu diperhatikan terkait kelistrikan :

  1. Pastikan penginstalasian listrik dilakukan oleh tenaga profesional dan sudah memiliki sertifikat K3 Listrik. Periksa kabel listrik secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan.
  2. Penggunaan terminal tidak melebihi kapasitas sirkuit. Jangan memasang lebih dari satu alat elektronik yang bertekanan tinggi dalam satu waktu.
  3. Letakkan kabel di area yang tidak sering dilalui dan susun kabel dengan rapi agar tidak terjadi kerusakan kabel.
  4. Biasakan untuk mencabut peralatan listrik jika sudah selesai digunakan.
  5. Gunakanlah peralatan listrik yang sudah disertifikasi oleh laboratorium dan diakui secara nasional (misalnya SNI)
  6. Berikan pelatihan K3 Listrik kepada seluruh karyawan, terutama yang bekerja dalam penginstalasian listrik.
  7. Pastikan setiap pekerja memahami dan mematuhi prosedur keselamatan kerja dan mematuhi rambu-rambu K3 listrik

Kesimpulan

Listrik merupakan energi penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah tangga maupun industri. Namun, penggunaan listrik memiliki berbagai risiko, seperti korsleting, tersengat listrik, hingga kebakaran, terutama jika instalasi dilakukan secara sembarangan atau menggunakan peralatan yang rusak. K3 Listrik mengatur standar keselamatan bagi para pekerja terutama untuk pekerja di bidang kelistrikan. Dengan menerapkan K3 Listrik sesuai peraturan yang berlaku, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dari bahaya listrik.